PROPOSAL PENELITIAN
OPTIMALISASI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR
PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
(Penelitian di SDN
1 Puteran-Pagerageung)
A. Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran
bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran muatan local di SD/MI yang
diajarkan mulai dari kelas 1-6 SD/MI. Bahasa Inggris penting dipelajari di
tingkat dasar ini agar dijenjang selanjutnya para peserta didik tidak mengalami
kesulitan dalam mempelajarinya. Bahasa Inggris sebagai bahasa asing memang
untuk SD/MI dipandang sulit untuk mempelajarinya oleh sebab itu seorang guru
Bahasa Inggris harus mampu dalam mengatasi hal tersebut, yaitu salah satunya
dengan menggunakan media yang menarik sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran.
Media pembelajaran
diartikan sebagai alat pengajaran menurut beberapa tokoh. Sedangkan menurut
terminologi kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang artinya
perantara media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis atau elektrolis yang digunakan untuk menangkap, memproses
dan menyusun kembali informasi secara visual atau secara verbal.
Dalam pembelajaran
bahasa dikenal ada empat aspek keterampilan yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan ini hendaknya diajarkan kepada peserta didik secara bervariasi
agar peserta didik tidak merasa jenuh dan terkesan menonton, terhadap apa yang
mereka terima dari guru. Oleh sebab itu gurus harus mempunyai kemampuan dalam
menggunakan dan memilih metode dan strategi pembelajaran serta mahir dalam
menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di kelas II SDN 1 Puteran, ditemukan adanya guru yang
belum secara maksimal dapat menggunakan media gambar, padahal media gambar,
padahal media gambar dalam proses pembelajaran bahasa Inggris sangat menunjang
dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyak ditemukannya peserta didik yang memperoleh nilai akhir belajar di bawah
standar.
Bila permasalahan
ini terus dibiarkan maka akan berakibat merosotnya prestasi nilai mata
pelajaran bahasa Inggris bagi peserta didik yang memang kurang bisa atau kurang
mengerti tentang pelajaran bahasa Inggris.
Dari uraian di
atas maka dapat diduga, bahwa kurangnya optimalisasi penggunaan media gambar
pada mata pelajaran bahasa Inggris menjadikan hambatan bagi prestasi peserta
didik pada mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “OTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS (Penelitian di SDN 1 Puteran).
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan pengamatan di lapangan
terdapat masalah yang berkaitan dengan optimalisasi penggunaan media gambar
pada pembelajaran Bahasa Inggris diantaranya:
1. Kurangnya
media pembelajaran yang menunjang
2. Perhatian
peserta didik yang kurang terpokus
3. Ketidak
sukaan peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Inggris
4. Minimnya
pengoptimalisasian media gambar dalam proses pembelajaran.
C. Batasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi dalam hal:
1. Optimalisasi
penggunaan media gambar pada pembelajaran bahasa Inggris.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
optimalisasi penggunaan media gambar pada pembelajaran bahasa Inggris di SDN 1
Puteran?
2. Apa
kesulitan yang dihadapi guru dalam pengoptimalisasian penggunaan media gambar
pada pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Puteran?
E. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Optimalisasi
penggunaan media gambar pada pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Puteran.
2. Kesulitan
yang dihadapi guru dalam pengoptimalisasian penggunaan media gambar pada
pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Puteran.
F. Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan memiliki manfaat baik itu secara praktis maupun teoritis.
1. Manfaat
Praktis
a) Bagi
guru diharapkan lebih ditingkatkan lagi metode dan strategi mengajarnya serta
penggunaan media agar dikemas semenarik mungkin.
b) Bagi
peserta didik diharapkan lebih giat lagi belajar bahasa Inggrisnya dan tidak
menganggap Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang sulit.
c) Bagi
sekolah diharapkan lebih banyak lagi penyediaan sumber dan media pembelajaran
terutama media gambar.
2. Secara
Teoritis
a) Adapun
kegunaan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan satu referensi bagi guru
dalam mengelola kelas terutama dalam penggunaan media pembelajaran.
b) Memberikan
kontribusi wawasan tentang pentingnya suatu media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.
G. Landasan
Teori
Media berasal dari
bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti
“perantara” atau “pengantar”. Jadi, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan (Arief S. Sadiman, 1990:6). Dalam bahasa Arab,
media adalah wasaail “perantara” atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan (Azhar Arsyad, 2007:3).
Menurut Oemar
Hamalik (1994:43) berpendapat bahwa gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau
pikiran. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:325) gambar
adalah tiruan gambar, binatang, tumbuhan dan sebagainya.
Media gambar memiliki
peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini mengacu
pada pernyataan Winaputra (2005:5.5) yang menyatakan bahwa penglihatan (visual) memiliki komposisi paling besar
(75%) dalam hal rata-rata jumlah informasi yang dapat diperoleh seseorang
informasi yang diperoleh melalui penglihatan juga lebih mudah ditangkap dan
diingat oleh memori seseorang. Media gambar apabila didukung dengan metode
pembelajaran yang sesuai juga dapat membawa peserta didik pada lingkungan
belajar yang aktif dan menyenangkan.
Berdasarkan
teori-teori yang telah disebutkan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa media
belajar terutama media gambar akan menjadi sangat berpengaruh serta mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik jika media itu digunakan secara optimal
dan juga apabila didukung dengan langkah-langkah pemilihan dan penerapan media
yang sesuai. Logikanya pemilihan dan penerapan media belajar yang tepat mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang dalam hal ini pada mata
pelajaran/pembelajaran Bahasa Inggris. Dalam hal ini media gambar dirasa media
pembelajaranyg paling cocok yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
H. Kerangka
Pemikiran
Media gambar
merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang paling disukai peserta
didik, terutama peserta didik usia anak-anak tingkat SD/MI. Media gambar lebih
memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran, apalagi peserta didik
kelas bawah (kelas 1, 2 dan 3) yang sebagian besar belum lancer baca tulis.
Media gambar juga
merupakan salah satu bentuk media ajar yang termasuk jenis media visual yang
diketahui memberi pengaruh paling besar terhadap peserta didik diantara jenis
media yang lainnya.
Disamping itu
media gambar merupakan alat komukasi masa yang efektif dan biasa digunakan
sebagai alat bantu mengajar yang akan memudahkan guru untuk menyampaikan materi
pelajaran, juga memudahkan murid untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru.
Gambar yang
digunakan sebagai media pembelajaran harus artistic, dalam arti gambar tersebut
mempertimbangkan faktor-faktor seperti komposisi, pewarnaan yang efektif, dan
teknik pengambilan dan pemerosesan yang baik. Selanjutnya gambar harus cukup
besar dan jelas untuk kelompok peserta didik yang dihadapi. Hal ini semata-mata
hanya dengan ketajaman dan kontras yang baik dapat memberikan ketepatan dan
rincian yang memadai untuk menggambarkan kenyataan yang ditampilkannya.
Dalam pembelajaran
bahasa Inggris terutama pada anak kelas 2 SD/Mi, apabila materi yang diberikan
tanpa menggunakan media gambar dirasa pembelajaran kurang bermakna. Hal ini
disebabkan peserta didik sulit memahami materi yang disampaikan. Namun jika
disertai dengan media gambar khususnya pada mata pembelajaran bahasa Inggris
ini akan menarik perhatian peserta didik, sehingga peserta didik mudah merespon
terhadap materi yang disampaikan karena media gambar di sini berfungsi untuk
memperjelas materi yang disampaikan.
Namun demikian
masalah yang dihadapi di lapangan saat ini khususnya pada mata pelajaran bahasa
Inggris pengoptimalisasian media gambar masih dirasa kurang maksimal. Hal ini
disebabkan oleh beberap faktor seperti minimnya sarana prasarana serta media
pembelajaran, kurangnya keterampilan guru dalam mengemas materi pelajaran
secara menarik dan juga kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran
bahasa Inggris yang dianggap sulit oleh mereka.
I. Langkah-langkah
Penelitian
Dalam penelitian
ini, langkah-langkah penelitian yang meliputi:
1) Metode
Penelitian
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode
penelitian eksperimental dengan menggunakan kelompok yang diteliti (experimental
group) dan kelompok pembanding (control group) karena dalam
penelitian ini akan diukur seberapa besar peningkatan hasil belajar yang
dicapai peserta didik pada pembelajaran Bahasa Inggris dengan dan tanpa menggunakan
media gambar.
Eksperimen menggunakan observasi di bawah kondisi buatan
dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Dengan demikian dengan
mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Hatimah,
2007:104).
Tujuan dari metode penelitian eksperimental adalah untuk
menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, seberapa besar hubungan sebab
akibat, dengan cara memberi perlakuan tertentu pada kelompok eksperimental dan
menyediakan kontrol untuk perbandingan (Hatimah, 2007:104).
2) Variabel
Sutrisna Hadi mendefinisikan varibel sebagai gejala yang
bervariasi. Adapun gejala adalah objek penelitian yang bervariasi. Sehingga
variabelnya adalah optimalisasi penggunaan media gambar pada pembelajaran Bahasa
Inggris di kelas II SDN 1 Puteran.
Adapun indikatornya:
a)
Kinerja guru dalam menggunakan media gambar pada
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas II SDN 1 Puteran.
b)
Optimalisasi penggunaan media gambar dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas II SDN 1 Puteran.
c)
Sikap belajar peserta didik terhadap
pembelajaran Bahasa Inggris.
d)
Penguasaan materi pembelajaran dan hasil
belajar.
3) Definisi
Operasional Konsep
a)
Menyusun instrumen penelitian
b)
Memilih populasi dan sampel penelitian, serta
membagi kelompok pembanding dan kelompok yang dibandingkan.
c)
Memberikan tes awal, untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan peserta didik pada pembelajaran bahasa Inggris serta untuk
mendapatkatkan nilai rehabilitas dan validitas instrument penelitian.
d)
Melaksanakan proses pembelajaran/tindakan
penelitian
e)
Memberikan tes akhir untuk mendapatkan nilai
hasil belajar peserta didik.
f)
Menghitung dan menganalisis data
g)
Menyusun dan membahas hasil penelitian.
4) Populasi
dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam Encyclopedia
of Educational Evaluation tertulis : A population is a set (or
collection) of all element processing one or more attributes of interest (Arikunto,
2006:130)
Sampel adalah sebagian besar/wakil populasi yang diteliti
untuk menggeneralisasikan hasil penelitian kepada populasi (Arikunto, 2006:131).
Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang
bersekolah do SDN 1 Puteran yang berjumlah 157 peserta didik terdiri atas 81
laki-laki 76 perempuan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah seluruh
peserta didik terdiri atas 13 laki-laki dan 9 perempuan. Adapun teknik sampling
purposif dengan alasan bahwa pada kelas II merupakan peserta didik pada tahapan
operasional konkret yang mana dalam pemahaman usia tersebut masing berpikir
konkret belum bisa berpikir abstrak. Oleh sebab itu media gambar merupakan hal
yang penting cocok digunakan sebagai media merupakan hal yang paling cocok
digunakan sebagai media untuk membantu mempercepat pemahaman terhadap sesuatu
khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris.
5) Instrumen
Pengumpulan Data
Instrumen digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran serta seberaha besar
peningkatan yang terjadi dengan dan tanpa media gambar instrumen yang digunakan
pada penelitian ini adalah berupa tes prestasi (achievement test) dalam
bentuk tes tertulis berupa 10 soal isian singkat (short answer items)
instrumen yang disusun mengacu pada SK dan KD mata pelajaran Bahasa Inggris yang telah ditentukan BSNP serta dengan
melihat indikator yang telah dirumuskan oleh
guru mata pelajaran Bahasa Inggris.
6) Teknik Analisis Data
Instrumen yang digunakan pada pre-test dan post-test. Pre-test bertujuan
untuk mengukur kemampuan peserta didik sebelum proses pembelajaran serta uji
coba untuk menemukan tingkat validitas dan rehabilitas instrumen tersebut.
Sedangkan post-test bertujuan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
setelah proses pembelajaran.
Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat
kevalidan/keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:169).
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen itu sebab itu sudah baik. (Arikunto: 2006:178).
Untuk itu , setelah diuji coba terkumpul, peniliti kemudian menghitung
tingkat validasi & relialibitas
instrumen dengan menggunakan rumus Pearson:
rxy =

7)
J.
No comments:
Post a Comment